Bella Dan Mayang |
Sebut saja namanya Bela Usianya sekitar 27 tahun dan Mayang 30 tahunan. Seperti yang sudah-sudah, aku mengenal sosok Bela dari seringnya aku online sebagai chatter. Aku bisa menilai, Bela adalah sosok yang hot dalam bercinta. Dengan ciri-ciri tinggi badanya sekitar 180cm dan berat sekitar 65kg, berdada sintal, berpinggul sexy dan kelihatan sekali dia adalah seorang wanita yang suka sekali senam sehingga badannya terasa padat berisi. Itu semua aku ketahui setelah dia kirim aku foto dan aku tahu kalau dia penganut sex bebas juga dengan para karyawan-karyawan yang ada di surabaya, itupun aku ketahui setelah Bela banyak cerita tentang kehiduapn seksnya.,
Singkat cerita, kita janjian untuk ketemu, dengan catatan dia harus bawa teman karena menurut dia, tidak pernah ada acara kopi darat sendirian. Dan gilanya lagi dia sudah booking hotel, saat acara ketemuan nanti. Itu karena supaya dia tidak ketahuan suaminya, dia pilih Hotel. Karena menurut Bela , Hotel adalah tempat yang paling aman. Sesuai dengan hari yang sudah dibicarakan bersama, akhirnya aku bergegas meluncur menuju hotel yang dia booking. Setelah di depan hotel, aku berusaha menelponnya untuk menanyakan di kamar nomor berapa. “ Hallo cell, kamu ada dimana? tanya Bela. “Aku sudah di depan lobby, Mbak Bel di kamar no. Berapa? “aku berusaha mencari tahu. “Naik aja lift ke lantai Tiga, terus cari nomor 279, ” suara Bela terdengar dengan jelas. “Ok Mbak, aku segera naik, ” jawabku. “Ok aku tunggu, ” Jawab bela dengan ceria. Setelah aku tutup celluler ku, bergegas aku menuju kamar yang disebut oleh Bella.
Cerita Seks Liarnya Janda Kesepian – “Tok-tok-tok” aku mengetuk pintu yag betuliskan nomor 279. Setelah pintu terbuka, aku sedikit terpana dengan tubuh Sindi yang tinggi semampai. ” Marcell ngapain bengong, masuk dong, ” sambil menggapai lenganku. Sesampai di dalam kamar, ternyata benar bela bersama dengan temannya, sesuai dengan permintaan nya. “marcel” aku ulurkan tanganku. “Marcel , ini temenku Mayang” Bela mengenalkan temannya dan sambari begitu, Mayang bangkit dari duduknya langsung menyalami aku. Keadaan berikutnya memang sedikit kaku karena aku juga kikuk, mengingat dalam kamar itu ada kami bertiga. Seandainya cuman berdua dengan Bella mungkin aku lebih berani.Foto Dewasa
“Cell, kamu nggak seperti di foto deh, sepertinya kamu lebih berisi” bela membuka omongannya. “Jangan-jangan yang difoto bukan kamu” tuduh Bella. “enggak kok Mbak, itu memang fotoku” aku coba membela diri. “cell,,, kata Bella jago banget ya.. Ngesexnya? ” tanya mayang. Pertanyaan itu bagaikan menghantam dadaku. Deg! jantungku terasa berhenti sekian detik. “Mmm anu biasa kok Mbak, ” jawabku gugup. “Nggak apa-apa kok Cell, santai aja Ranti sama kok seperti Bella.” hibur Mayang. Pembicaraan semakin menjurus ke arah yang berbau sex, kedua wanita sebaya ini aku tafsir merupakan wanita-wanita yang doyan banget ngesex. Aku sempat memutar otak dengan keadaan ini dan bertanya dalam hati, suami mereka itu gimana kok “menelantarkan” istri-istri sexy begini. Apalagi Mayang, sepertinya membiarkan mataku melihat bongkahan paha mulus di balik rok mininya. Sesekali dia merubah posisi duduknya tanpa harus riskan dengan aku yang duduk di depannya. Disaat aku melamun tentang khayalan aku, tiba-tiba Mayang sudah berada di pangkuanku, jantungku berdetak semakin kencang.
“Cell, buktikan omongan kamu di chatting selama ini, ” pinta Bella sambil menempelkan dadanya ke muka wajahku. Aroma parfumnya yang begitu membangkitkan gairahku mengusik adik kecilku yang menghentak-hentak dinding Celana Dalam-ku. “Mbak” belum sempat aku selesaikan jawaban itu, bibir Bella yang tipis segera melumat bibirku. Aku sedikit gugup menerima serangang yang mendadak ini. Tetapi aku berusaha mengontrol keadaan aku. Disaat bibir Bella sedang asyik menikmati bbibirku, tanganku yang nakal mulai mengelus punggung wanita paruh baya tersebut. Dengan kemahiran gigiku, aku melepas kancing blus belahan rendah yang ada pada dada Bella. Sampai akhirnya 4 kancing atas blus Bella terbuka, dan mulailah aku bisa mengusasi keadaan. Dengan belaian yang halus dan penuh perasaan, jari-jemariku mulai membuka pengait kancing Bra Bella.Koleksi M*m*k Tante Girang
Dengan sedikit sentuhan, “tess” Bra Bella yang berwarna hitam terbuka. Dan muncullah Dua bukit yang masih kencang didepan mukaku lengkap dengan sepasang puntingnya yang memerah. Aku bisa membaca apa yang sedang terjadi pada diri Bella, dengan jilatan maut lidahku membuatnya merintih, “Ughh, geli sayang” Jilatan lidahku yang mendarat di puting Sindi, membuat wanita itu menggeliat tidak beraturan. Karena Sindi masih menggunakan baju kantor (baca: rok mini). Tanganku semakin berani untuk mengelus pahanya yang putih mulus. Sesekali tubuhnya yang sintal bergoyang dipangkuan aku dan sekitar 15 menit aku di posisi itu, semua inderaku bekerja sesuai fungsi masing-masing. Disaat aku sedang melakukan foreplay,Mayang masih duduk di tempatnya semula. Akan tetapi sekarang kedua kakinya yang jenjang dibuka lebar sedangkan tangannya meremas buah dadanya sendiri “Mmmmm.. ” sesekali Mayang merintih, mendesah melihat adegan Bella denganku.
Cerita Seks Liarnya Janda Kesepian – Setelah kurang lebih 15 menit, aku mencoba menyandarkan tubuh Bella ke dinding kamar. Posisi ini sangat menguntungkan aku untuk mulai menikmati setiap cm tubuh Bella. Aku lumat bibir Bella, kemudian turun ke lehernya dan berlanjut ke buah dadanya yang sintal. Aku menjongkokkan tubuhku untuk menjilati puser Bella. “Akhh.. Cell, beri aku janjimu sayang.. Ughh, ” lidahku mulai nakal menjelajahi perut Bella Sampai akhirnya aku mencium aroma bunga di lubang surga Sindi. Tanpa melepas Celana Dalam yang dipakai, aku segera memainkan lidahku diatas kemaluannya. Dan bersamaan dengan itu kepala Bella menggeleng kekanan-kekiri, seperti iklan sampho clear yang lagi berketombe di diskotik. Dengan sentuhan perlahan, aku melepas celana dalam Bella, karena posisinya berdiri sangat mudah sekali melepas Celana Dalam warna putih berenda yang dikenakan. Tanganku berusaha membuka kedua kaki Sindi yang masih menggunakan sepatu hak tingginya.
Sehingga memudahkan lidahku untuk mengocok lubang kewanitaanya. “Srupp.. Srupp, crek.. Crek” lidahku mulai menghujam v*gin* Bella. “Cell, kamu memang asyik.. Geli sekali.. Ooohh” Bella merintih panjang saat lidahku mulai, mengulum, menjilat dan menghisap clitorisnya yang sudah mulai membesar dan berwarna merah. Aku mulai merasakan sesuatu akan meletup dalam diri Bella. Dengan segala pengetahuan aku dalam ilmu bercinta, aku angkat satu kaki Bella keatas pangkuan pundakku sehingga lidahku bisa leluasa menikmati cairan yang mulai meleleh di lubang surgawinya. Dengan posisi berdiri kaki satu, aku semakin mempercepat jilatan lidahku, sampai akhirnya Bella tidak kuasa membendung orgasmenya. “Cell, aku keluar.. Aakkhh” bersamaan dengan itu pula cairan kental muncrat ke wajahku.
Dan diisaat aku masih bingung untuk membasuh wajahku tiba-tiba dari belakang Mayang mengangkatku sambil berkata “Cell, sekarang giliranku”. Rupanya Mayang dari awal sudah memainkan jarinya diatas klitorisnya sambil menonton adegan antara aku dengan Bella. Terbukti Mayang tidak lagi menggunakan Celana Dalam yang tadi dikenakannya. Mayang membungkukkan badannya ke bibir meja, sehingga belahan merah pada selangkangannya terlihat jelas dari belakang. Bagaikan segerombolan tawon yang melihat madu, lidahkan langsung menari-nari di lubang kemaluan Mayang.
“Cell, enak.. Sekali sayang.. Akhh” Mayang merintih. Dengan posisi aku duduk di lantai menghadap selangkangan Mayang, yang membuka lebar pahanya. Memudahkan aku beroperasi secara maksimal untuk menekan lidahku lebih dalam, sedangkan tanganku meremas pantat Mayang yang sexy.
Disaat aku sedang asyik menikmati lubang v*gin* Mayang , tiba-tiba Bella sudah memereteli celanaku. Sehingga adikku yang berukuran 16 cm kurang dikit dan mempunyai bentuk yang sedikit bengkok ke kiri, menyembul keluar setelah sekian menit dipenjara oleh Celana Dalam ketatku merk crocodille. “Waow Marcell, gila banget besar sekali sayang.. Mmm” selanjutnya tidak ada suara lagi karena p*nisku sudah dilahap oleh mulut Bella yang rakus. Aku merasakan betapa pandainya lidah Bella menari di batang kemaluanku. Sesekali aku melepas kulumanku di v*gin* Mayang, karena merasakan kenikmatan permainan oral dari mulut Bella. Mayang sudah mulai bocor pertahanannya dan berkata sambil mendesah, ” Marcell.. Aku.. Aku.. Mau…. Aahh, ” tangan Mayang yang tadinya beroperasi dibuah dadanya sekarang menekan kepalaku dalam-dalam pada selangkangannya, seolah memohon jangan dilepas isapan fantastis itu.
Untuk yang kedua kalinya wajahku belepotan oleh cairan wanita sebaya yang keluar dari lubang surgawi mereka. Disaat aku sedang membasuh wajahku yang penuh cairan, tiba-tiba Bellai menarik lenganku, hingga badanku berdiri. “Cell, aku ingin style berdiri, ” ajak Bella sambil menarik tanganku untuk mengikuti dia berdiri. Sambil bersandar di dinding, aku langsung mengarahkan adik kecilku dari bawah. Sehingga posisi berdiri tersebut sempurna sekali, dan itupun ditambah posisi Bella yang masih belum melepas sepatu hak tingginya.Cerita Sex Tante-Tante
Karena dengan demikian posisi Bella lebih tinggi dari posisi aku berdiri. “Bleeess” suara adik kecilku menembus belahan kecil diselangkangan Bella “ceeeellll “erangan Bella. Gerakan maju mundurku semakin mentok di pangkal v*gin* Bella, hal itu disebabkan karena pantatnya ditahan oleh dinding. “Crekk.. Crekk.. Sslleepp” suara p*nisku menghujam keluar masuk dalam lubang v*gin* Bella. Buatku,Bella termasuk orang yang bisa megimbangi permainan sex. Buktinya dengan posisi sulit seperti itu, dia juga sedikit mendoyongkan tubuhnya ke dinding sehingga batang p*nisku benar-benar masuk semua. Keadaan ini berlangsung sampai akhirnya di menit ke 45, Bella berteriak “Marcell.. Ampun.. Aku.. Mau.. Kelu.. Ar lagi.. Gila” rintih Bella. Tubuh Bella mendekapku erat-erat seolah tidak mau lepas dari batang p*nisku yang masih menancap lubang surgawinya. Dan sedetik kemudian tubuh Bela merosot ke bawah dengan lunglai.
Cerita Seks Liarnya Janda Kesepian – Aku berjalan menghampiri Mayang yang sedang menyandarkan tangannya untuk melihat keluar jendela. Kesempatan itu tidak aku sia-siakan, sambil memeluk dia dari belakang, p*nisku yang masih kencang menerobos liang v*gin* Mayang sehingga membuat dia terpekik. “Aaowww.. Cell kamu nakal deh, aku masih capek.. Uuughh” aku tidak mempedulikan erangannya. Seraya meremas buah dadanya yang kencang dari belakang, pinggulku mulai bergerak maju mundur.
Posisi seperti ini benar-benar membuat aku melayang, lubang Mayang yang sedikit sempit dan seret dibanding punya Bella. Dan hal itu membuat aku lebih bernafsu untuk menyetubuhinya. Itu wajar karena Mayang belum punya anak walaupun sudah menikah beberapa tahun. Selang beberapa menit, ” Marcell.. Aku nggak tahann.. Gila banget punya kamu terasa masuk sampai ulu hatiku.. Aaugghh, ” rintih Mayang panjang, sambil tetap menggoyang pinggulnya. Dengan posisi setengah nungging dengan berdiri, memudahkan aku untuk memasukan p*nisku secara maksimal. “Ughh.. Mbak.. Asyik banget punya Mbak” desah kenikmatanku untuk memuji kedua wanita itu sering keluar dalam mulutku. “Cell.. Ampunn.. Aku.. Akkhh Mayang merintih panjang. Mayang merapatkan pahanya sehingga p*nisku terasa tersedot ke dalam semua. Gila, terasa copot p*nisku dibuatnya.
Karena hebatnya permainan itu hingga tak terasa dinginnya AC yang ada dalam kamar itu. Aku coba mengambil segelas air es di kulkas, sekedar untuk melegakan kerongkonganku.